Pada tanggal 22 November, Liga Premier akan mengadakan pertemuan dengan 20 klub peserta untuk membahas perubahan tertentu pada peraturan terkait transaksi bisnis.
Perubahan ini terjadi akibat keputusan arbitrase penting panel mengenai undang-undang Transaksi Pihak Terkait (APT), yang bertujuan untuk memastikan bahwa perjanjian sponsor dengan bisnis yang terafiliasi dengan pemilik klub tidak melanggar aturan internal.
Latar Belakang Kasus Manchester City dan Premier League
Kasus hukum yang dihadapi Manchester City dan Liga Inggris didasarkan pada analisis regulasi APT.
Mangajukan gugatan terhadap Liga Premier, menyebutkan ketentuan yang memfasilitasi transaksi bisnis dengan pihak terkait.
Pengadilan arbitrase meluarkan putusan yang memihak kedua belah pihak dalam banyak aspek, namun secara khusus saling menekankan dua poin krusial yang merugikan kota.
Berdasarkan putusan tersebut di atas, cakupan aturan APT tidak dapat digunakan untuk membenarkan pemegang saham dengan bunga rendah.
Selain itu, perubahan yang terjadi pada bulan Februari 2024 yang mencerminkan peraturan tersebut di atas juga berdampak pada persaingan hukum.
Menyusul hal tersebut, Manchester City menyatakan peraturan tersebut “tidak sah” dan menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan perubahan peraturan APT terjadi dengan cepat.
Hal ini menimbulkan ketegangan, dengan potensi tindakan hukum yang lebih luas jika ada perubahan dari Liga Inggris.
Usulan Perubahan Premier League pada Aturan APT
Berikut adalah beberapa poin perubahan yang diusulkan oleh Premier League setelah konsultasi dengan tim penasihat hukum:
1. Definisi Baru dari “Nilai Pasar Wajar”
Menurut peraturan APT saat ini, “nilai pasar wajar” didefinisikan sebagai jumlah yang akan diperoleh jika suatu barang, hak, atau hal terkait lainnya dijual, dijelaskan, atau ditukarkan, atau jika persyaratan tertentu terpenuhi, atau jika layanan yang diberikan antara bisnis yang memiliki pengetahuan dan keahlian untuk melakukan transaksi wajar dalam kondisi pasar normal.
Definisi ini diubah dari “jumlah yang akan diperoleh” menjadi “jumlah yang dapat diperoleh” dalam usulan perubahan, serta menghilangkan frasa “dalam kondisi pasar normal”.
Versi yang lebih kecil dari “akan” yang menjadi “dapat” memberikan fleksibilitas kepada klub untuk melakukan urusan bisnis dengan mitra bisnis yang berafiliasi.
Penghilangan persyaratan kondisi pasar normal juga membuka ruang lebih luas bagi klub dalam menentukan nilai pasar yang relevan bagi pihak-pihak yang terlibat.
2. Pengecualian Pinjaman Pemegang Saham dari Aturan APT
Pertama, APT mengatur perdagangan saham dari pemiliknya, terutama yang mempunyai bunga rendah.
Namun menurut keputusan terakhir, hal tersebut tidak mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada.
Oleh karena itu, perubahan terbaru memudahkan untuk memahami pinjaman pemegang saham ke dalam perlindungan aturan APT, memastikan transparansi, dan mengidentifikasi potensi konflik kepentingan dalam transaksi yang mempengaruhi pemegang saham klub.
Tantangan dan Potensi Reaksi Klub
Meskipun Liga Premier sudah memulai proses ini, keberhasilannya masih sangat bergantung pada proses persetujuan. Seperti yang telah disebutkan, perubahan ini membutuhkan kerja sama ketiga dari 20 klub Liga Inggris.
Hal ini menimbulkan dilema karena setiap klub memiliki kebutuhan finansial yang berbeda satu sama lain terkait APT, terutama klub yang memiliki ikatan kuat dengan perusahaan pemiliknya.
Beberapa klub mungkin dapat mendukung perubahan ini dengan menawarkan bantuan dalam menentukan nilai pasar, sementara yang lain mungkin menyarankan bahwa perubahan ini dapat menguntungkan klub lain dengan mengizinkan mereka menggunakan afiliasi bisnis mereka untuk memberikan dukungan keuangan dengan cara yang tidak profesional.
Dampak Potensial terhadap Kompetisi dan Stabilitas Keuangan Liga
Jika diterapkan, regulasi APT akan berdampak buruk pada performa Liga Inggris. Salah satu tujuan utama peraturan ini adalah untuk menciptakan keterampilan yang lebih kompetitif dan adil di antara klub-klub dengan latar belakang keuangan yang berbeda.
Namun, dengan memperluas definisi “nilai pasar wajar,” ada kemungkinan bahwa klub-klub yang memiliki ikatan finansial yang kuat akan lebih mudah menerima keuntungan dari usaha bisnis, yang mungkin dapat meningkatkan kerja sama finansial antarklub.
Bersamaan dengan itu, pengintegrasian pinjaman pemegang saham ke dalam peraturan APT juga akan memberikan transparansi yang lebih komprehensif bagi publik dan kepentingan, sehingga transaksi keuangan di lingkungan liga menjadi lebih transparan.